LinkedIn
WhatsApp
Microsoft Teams

Perbedaan Website Statis dan Dinamis, Apa Saja?

Feri Murdeni

Feri Murdeni

Webdeveloper

View case

durasi baca : 2 menit

Website statis dan dinamis adalah dua jenis website yang memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka beroperasi dan memberikan konten kepada pengguna. Website statis merupakan jenis website yang kontennya ditampilkan secara tetap dan tidak berubah-ubah, seperti halaman-halaman informasi atau brosur online. Di sisi lain, website dinamis memiliki kemampuan untuk menghasilkan konten yang dapat berubah secara otomatis berdasarkan permintaan pengguna atau data yang diberikan.

Perbedaan ini mempengaruhi banyak aspek, mulai dari penggunaan database hingga penggunaan website. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lanjut perbedaan antara website statis dan dinamis.

Mengenal Website Statis dan Dinamis

Sebelum mengetahui perbedaan antara website statis dan dinamis, maka ada baiknya jika kamu juga mengenal terlebih dahulu tentang kedua jenis website tersebut.

A. Website Statis

Bisa dibilang, ini merupakan versi website paling awal. Dibangun dengan hanya serangkaian file HTML, yang mana proses pembuatannya cukup mudah. Website ini sendiri dikatakan statis karena kurang fleksibel untuk melakukan perubahan.

Jika ingin melakukan perubahan, maka kamu harus melakukannya dengan cara merubah script pada halaman HTML. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa konten di dalam website jenis ini jarang sekali mengalami perubahan.

Dalam jasa pembuatan website, maka website jenis ini biasanya digunakan untuk landing pagecompany profile, website portofolio, atau website lainnya yang mana informasinya tidak perlu terlalu sering berubah.

B. Website Dinamis

Perkembangan teknologi website akhirnya membawa perubahan dengan munculnya website dinamis. Pada website jenis ini, pengguna tidak hanya mendapatkan informasi, namun bisa menambahkan, mengurangi, mengolah, dan memproses konten yang ada sesuai dengan kebutuhan.

Website dinamis memang lebih fleksibel untuk melakukan perubahan, tanpa harus merubah struktur website yang ada. Penggunaan website dinamis banyak digunakan untuk jasa digital marketing, media sosial, toko online, dan lainnya.

Apa Perbedaan Website Statis dan Dinamis?

Karena peruntukannya yang memang beda, maka kedua jenis website ini juga memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Lalu, apa sebenarnya yang menjadi perbedaan antara website statis dan dinamis?

1. Penggunaan Database

Salah satu komponen penting dalam sebuah website adalah database. Ini merupakan satu tempat yang akan menyimpan semua data dan informasi yang ada dalam website tersebut.

Termasuk pada website dinamis, pada jenis website ini penggunaan database juga memiliki peran yang cukup besar. Tidak hanya menyimpan, namun database juga akan mengolah dan memproses data yang ada.

Sementara pada website statis, penggunaan database tidak begitu besar. Database hanya digunakan untuk menyimpan data, tanpa perlu mengolah atau memproses apapun. Selain itu, data yang disimpan juga tidak terlalu besar.

2. Konten

Hal lainnya yang juga akan sering kamu temukan dalam sebuah website adalah konten. Singkatnya, konten merupakan isi dari website tersebut. Ini merupakan bagian yang akan menarik pengunjung.

Pada website statis, bagian konten jarang berubah. Bagian ini sendiri akan melakukan update yang biasanya terjadi dalam rentang waktu tertentu. Hal ini berbeda dengan website dinamis yang kontennya bisa berubah setiap saat.

Pada website dinamis, perubahan konten juga bisa berbeda antara satu pengguna dengan pengguna lainnya. Perubahan ini sendiri terjadi tanpa perlu melakukan perbahan pada struktur website.

3. Desain

Selain konten, hal lainnya yang juga bisa menjadi cara untuk menarik perhatian pengunjung adalah pemilihan desain. Desain yang menarik tentu akan mendatangkan lebih banyak pengunjung.

Pada website dinamis, maka pemilihan desain merupakan hal penting. Tidak hanya menarik, namun desain tersebut juga harus memiliki beberapa fitur tambahan lainnya. Selain itu, desain tersebut juga harus bisa mendukung penggunaan plugin lain.

Namun pada website statis, penggunaan desain cenderung lebih sederhana. Faktor utama pemilihan desain pada website statis adalah informasi yang ada di dalamnya harus bisa terbaca dengan mudah dan tersampaikan dengan jelas.

4. Interaksi

Salah satu fitur yang menarik dalam penggunaan website adalah kemampuannya untuk memberikan interaksi untuk pengguna. Hal ini merupakan keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika menggunakan website dinamis.

Pada website dinamis, pengunjung bisa mengolah informasi ataupun data sesuai yang mereka butuhkan. Pengunjung bisa melakukan login, memilih konten yang ingin mereka lihat, menambahkan, atau bahkan menghapus konten.

Sementara pada website statis, hal seperti itu tidak bisa dilakukan. Pengunjung hanya bisa melihat informasi yang sudah tersedia, tanpa bisa menambah, mengurangi, ataupun mengolah informasi yang sudah ada.

Masalah interaksi ini memang akan memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri, baik bagi website statis dan dinamis. Bisa dibilang, hal inilah yang menjadi pembeda paling terlihat antara kedua jenis website tersebut.

5. Bahasa Pemrograman

Hal lainnya yang juga menjadi pembeda antara website statis dan dinamis adalah pada penggunaan bahasa pemrograman. Ini merupakan struktur fundamental yang menjadi pembeda antara kedua jenis website tersebut.

Pada website statis, karena formatnya yang sederhana bahasa pemrograman yang digunakan pun biasanya hanya CSS atau HTML. Dengan bahasa pemrograman yang digunakan, maka website statis biasanya bisa dibuat dengan mudah.

Hal berbeda pada website dinamis, dengan semua fitur yang ada di dalamnya, maka bahasa pemrograman yang digunakan pun lebih luas. Tidak hanya HTML, namun juga menggunakan beberapa bahasa lain seperti JavaScript, PHP, dan lainnya.

6. Penggunaan Website

Hal lainnya yang juga menjadi pembeda antara website statis dan dinamis adalah penggunaan website. Dengan format yang berbeda, maka peruntukan kedua situs ini juga berbeda.

Website statis misalnya, jenis website ini lebih banyak digunakan untuk website yang informasinya tidak terlalu sering berubah. Misalnya website untuk jualan, company profilelanding page, dan lainnya.

Sementara website dinamis banyak digunakan untuk website yang lebih kompleks. Dengan semua fitur yang ada, contoh penggunaan website dinamis misalnya untuk toko online, media sosial, dan lainnya.

Butuh Jasa Pembuatan Website?

Website sendiri saat ini menjadi salah satu hal yang banyak orang butuhkan. Mulai dari sekedar menyebarkan informasi sampai untuk kebutuhan jualan dan marketing. Penggunaan website dinilai efektif karena bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Jika kamu membutuhkan jasa pembuatan website, maka pilihan yang tepat untuk kamu adalah Whello. Dengan tim yang sudah berpengalaman dan profesional, Whello membantu kamu mendapatkan website yang powerful, responsive, dan tentunya SEO friendly. Buat website sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu dengan cara menghubungi kontak Whello.

Image

Frequently Asked Questions

Website dinamis adalah sebuah website yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan interaksi secara langsung. Artinya, pengguna bisa menambah, memodifikasi, atau bahkan menghapus konten yang ada dalam website tanpa harus membuka struktur kode dari web tersebut.

Suka Artikel Ini?

Baca juga artikel lainnya

Cari Artikel

Layanan Whello

  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa SEO
  • Google Ads
  • Facebook Ads
  • Instagram Ads
  • Copywriting
  • Jasa Pembuatan Aplikasi

Subscribe Newsletter Whello Gratis

Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Image

Over Feri Murdeni

Webdeveloper

Hai perkenalkan, nama aku Feri dan berprofesi sebagai Website Developer di Whello Indonesia. Aku suka tantangan dan belajar hal-hal baru.

Lees meer over Feri