7 Tipe Konsumen dalam Bisnis dan Cara Menghadapinya
durasi baca : 2 menit
Tipe konsumen yang berbeda-beda, pastinya membuat kamu selaku pelaku bisnis harus memutar otak lebih keras agar memiliki strategi terbaik untuk menghadapinya. Sama halnya seperti petuah “Kamu tak bisa memaksakan apa yang kamu suka pada orang lain”, strategi marketing untuk tiap konsumen juga pasti berbeda.
Oleh karena itu, penting bagi kamu memahami konsumen seperti apa yang kamu jumpai. Sehingga kamu bisa memaksimalkan potensi pelanggan untuk membeli produk. Melalui artikel ini, kamu bisa mempelajari beberapa tipe dan jenis pelanggan, serta bagaimana cara menghadapinya!
7 Tipe Konsumen dan Cara Menghadapinya
Dalam bisnis apapun, pastinya akan ada beberapa jenis konsumen. Terutama untuk bisnis B2C, yang akan berhubungan dan bertamu langsung dengan konsumen. Dari dari setiap tipe tersebut, kamu harus tahu cara paling efisien untuk menghadapinya. Berikut rangkuman penjelasannya:
1. Wandering Customer
Tipe konsumen pertama yaitu para pelanggan yang datang dengan niat untuk melakukan pengamatan dan mendapatkan banyak informasi. Pada dasarnya, tipe ini memiliki kecenderungan tidak membeli. Mereka mengunjungi toko karena tertarik dengan suasana atau kesan pertama yang menarik.
Oleh karena itu, segmen seperti ini merupakan salah satu yang paling sedikit menghasilkan keuntungan, apalagi jika kamu tak tahu cara menanganinya dengan tepat.
Kamu bisa mengenali tipe ini saat pengunjung mulai menanyakan pertanyaan random terkait beberapa produk, bahkan terkadang akan sangat jelas tujuannya adalah menghabiskan waktu. Walaupun begitu dengan memberikan informasi yang akurat dan juga promosi menarik, bisa saja niat beli akan muncul dari jenis pelanggan ini.
2. New Customer
Sudah menjadi rahasia umum, jika seorang pelanggan baru adalah potensi besar yang harus kamu ulik sedalam mungkin. Karena tipe pelanggan seperti ini biasanya memiliki tujuan atau keinginan produk yang jelas, walaupun terkadang masih banyak yang tak tahu nama atau brand dari produk.
Ciri-ciri yang jelas dari pelanggan ini yaitu datang dengan sorot mata mencari, serta menanyakan sebuah produk yang cukup spesifik. Karena belum mengenal betul bisnis yang kamu jalankan, maka hal pertama yang new customer lakukan adalah mencari staf atau penjaga toko terdekat.
Dari sini peran petugas dan staf cukup penting, karena bagaimana respon yang pelanggan dapatkan akan mempengaruhi persentase beli. Staf harus siap siaga mendengar, melayani, dan mengarahkan pelanggan baru pada produk yang dicarinya.
3. Potential Customer
Tipe konsumen berikutnya bisa kamu kenali dengan ciri khas sorot mata yang ragu, pada satu atau dua produk yang sudah ia coba atau amati. Jenis pelanggan seperti ini bisa jadi merupakan pelanggan baru maupun lama yang tertarik pada satu atau dua produk yang kamu jual.
Potential customer adalah salah satu tipe yang cukup banyak mendatangkan keuntungan. Namun, kamu harus mempelajari treatment yang tepat. Sehingga sedikit dorongan bisa menumbuhkan keyakinan pelanggan untuk membeli produk tersebut.
Kamu bisa menanyakan berbagai pertanyaan sepele untuk mencari tahu apa kebutuhan pelanggan tersebut. Lalu, dengan menonjolkan solusi yang bisa pelanggan dapat dari produk tersebut, pastinya akan menjadi dorongan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi.
4. Discount Hunter
Sudah menjadi insting bagi manusia untuk mengejar sebuah keuntungan, salah satunya adalah mendapatkan harga diskon. Oleh karena itu, banyak pelanggan yang membeli sebuah produk karena tergiur dengan embel-embel diskon atau sale yang kamu tawarkan.
Apalagi jika produk yang kamu beri diskon adalah sebuah barang yang berguna atau diinginkan pelanggan, pastinya gerakan cepat akan jadi ciri khas dari pelanggan ini. Gerakan cepat maksudnya adalah ketertarikan dan minat beli yang meningkat, saat kamu informasi diskon.
Walaupun sekilas bukan termasuk jenis konsumen potensial, namun discount hunter menjadi salah satu pelanggan yang mendatangkan banyak keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi jika kamu sudah bisa melakukan perhitungan diskon atau promo yang menarik pada produk tertentu. Seperti buy 1 get 1 atau bundling package.
5. Impulsive Customers
Segmen pelanggan berikutnya adalah tipe orang yang memperhatikan suasana hati dalam membeli sebuah produk. Bahkan pelanggan impulsif tak akan terlalu memperhatikan diskon, promo, maupun barang apa yang penting untuk saat itu.
Saat perasaannya cocok dan sedang happy, bukan tidak mungkin pelanggan seperti ini akan menghabiskan banyak uang untuk membeli lebih satu produk. Namun, saat suasana hatinya sedang tidak menentu, biasanya pelanggan akan tidak semangat bahkan akan mengurungkan niat belinya.
Cobalah menggunakan strategi direct selling untuk menangani tipe konsumen ini. Kamu harus bergerak cepat dan memberikan rekomendasi sesuai harapan pelanggan. Karena itu, kamu perlu menggali informasi dari waktu yang sangat singkat. Jika mampu memberikan penawaran yang tepat, bisa jadi pelanggan akan tertarik membeli.
6. Need Based Customer
Berikutnya adalah tipe orang yang selektif, karena prioritas utama akan jadi penentu minat belinya. Ciri khusus dari pelanggan ini adalah memiliki banyak pertimbangan saat memilih sebuah produk. Walaupun sudah tahu apa yang harus dibeli, namun terkadang pelanggan akan mempertimbangkannya berulang kali.
Tak heran, peran staf akan sangat berpengaruh pada pelanggan ini. Karena pada dasarnya pelanggan ini hanya butuh sedikit dorongan keyakinan saja. Kamu bisa menemani pelanggan ini untuk memberikan beberapa saran terkait keraguannya membeli produk tersebut.
Walaupun ada kemungkinan penolakan saat kamu ajak bicara, namun kamu harus membaca moment dan memberikan respon yang baik.
7. Loyal Customer
Tipe konsumen terakhir adalah pelanggan yang harus kamu jaga kepercayaan dan juga hubungan baiknya. Bagaimana tidak? Pelanggan loyal akan membeli berbagai produk baru atau recommended, karena berasal dari bisnis yang kamu kelola. Biasanya pelanggan seperti ini merasa puas pada pertemuan pertama dengan bisnis kamu.
Bahkan jika kamu memberikan pelayanan terbaik, bukan tidak mungkin pelanggan ini akan membawa customer baru dari kalangan dan circle miliknya. Jangan ragu untuk memberikan berbagai diskon khusus untuk menjaga kepuasan pelanggan tersebut. Pemberian rewards pasti juga akan membuat mereka merasa lebih dihargai.
Sudah Tahu Apa Saja Tipe Konsumen dalam Bisnis?
Nah, itulah beberapa tipe konsumen yang memiliki ciri khas dan cara penanganannya. Selain mengenali konsumen, kamu juga bisa menggunakan jasa digital marketing untuk meningkatkan bisnis. Karena metode digital marketing akan menjangkau lebih banyak konsumen sehingga bisnis akan memiliki potensi keuntungan lebih besar.

Frequently Asked Questions
Sudah sangat jelas jika pelanggan setia (loyal) lebih mendatangkan banyak keuntungan, bahkan bukan tidak mungkin pelanggan tersebut mempromosikan bisnis kamu di lingkungan sekitarnya.
Suka Artikel Ini?
Cari Artikel
Layanan Whello
- Jasa Pembuatan Website
- Jasa SEO
- Google Ads
- Facebook Ads
- Instagram Ads
- Copywriting
- Jasa Pembuatan Aplikasi
Subscribe Newsletter Whello Gratis
Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Over Yuda Pramudyatama
Digital Marketing Consultant
Hai, perkenalkan namaku Yuda, Digital Marketing Consultant di Whello Indonesia. Yuk bareng-bareng belajar digital marketing lebih dalam!
