Server-Side Rendering Vs Client-Side Rendering. Apa Bedanya?
durasi baca : 2 menit
Dalam pengembangan website, ada dua metode dalam menyajikan konten kepada pengguna, yaitu Server-Side Rendering (SSR) dan Client-Side Rendering (CSR).
Server-Side Rendering menempatkan proses rendering di sisi server, sementara Client-Side Rendering mengandalkan kemampuan browser pengguna untuk merender tampilan.
Ada beberapa perbedaan lain mengenai dua metode ini yang akan kita bahas pada penjelasan dibawah ini.
Pengertian Server Side Rendering
Server-Side Rendering (SSR) adalah pendekatan dalam pengembangan website di mana proses rendering atau penyusunan tampilan halaman terjadi di sisi server.
Dalam konteks SSR, server bertanggung jawab untuk menghasilkan halaman website lengkap, termasuk konten, tata letak, dan elemen visual lainnya. Ketika pengguna mengakses halaman tersebut, server mengirimkan dokumen HTML yang sudah siap ke browser pengguna.
Keuntungan utama dari Server-Side Rendering adalah kemampuannya untuk memberikan halaman yang sudah siap secara langsung kepada pengguna. Hal ini menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih cepat, karena konten dapat ditampilkan tanpa perlu menunggu proses rendering di sisi browser.
Selain itu, SSR sering dianggap menguntungkan dalam optimalisasi SEO (Search Engine Optimization) karena mesin pencari dapat dengan mudah mengindeks konten yang sudah terdapat dalam HTML yang dikirimkan.
Pada dasarnya, Server-Side Rendering menyajikan server yang membuat halaman website secara lengkap sebelum mengirimkannya kepada pengguna, meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan kecepatan website.
Pengertian Client Side Rendering
Client-Side Rendering (CSR) adalah pendekatan dalam pengembangan website di mana proses rendering atau penyusunan tampilan halaman terjadi di sisi klien atau browser pengguna.
Dalam konteks CSR, server bertugas untuk menyediakan dokumen HTML yang umumnya lebih sederhana, mungkin hanya berisi kerangka halaman dan referensi ke file JavaScript. Setelah menerima dokumen HTML awal, browser mengunduh dan menjalankan file JavaScript yang diberikan oleh server. Proses ini memungkinkan browser untuk merender dan menyelesaikan tampilan halaman, serta melakukan permintaan tambahan ke server untuk mengambil data yang diperlukan.
Dengan CSR, pengalaman pengguna akan menjadi lebih interaktif setelah file JavaScript diunduh, dan perubahan konten dapat terjadi tanpa harus memuat ulang seluruh halaman.
Perbedaan Server Side Rendering dan Client Side Rendering
Berikut beberapa perbedaan mendasar dari Server Side Rendering dan Client Side Rendering
A. Server-Side Rendering (SSR):
- SSR merujuk pada proses di mana rendering (penyusunan tampilan) halaman website terjadi di sisi server.
- Server menghasilkan halaman HTML lengkap dan mengirimkannya ke browser pengguna.
- Pengguna melihat konten segera setelah halaman selesai di render pada server.
- SSR seringkali memberikan keuntungan dalam hal SEO (Search Engine Optimization), karena mesin pencari dapat dengan mudah mengindeks konten yang sudah tersedia di HTML yang dikirimkan.
B. Client-Side Rendering (CSR)
- CSR melibatkan rendering halaman website di sisi klien atau browser pengguna.
- Server mengirimkan dokumen HTML yang biasanya lebih sederhana, seringkali hanya berisi kerangka halaman dan referensi ke file JavaScript.
- Browser kemudian mengunduh file JavaScript dan menggunakannya untuk merender dan menyelesaikan tampilan halaman.
- Proses ini dapat memakan waktu, terutama jika website kompleks atau menggunakan banyak sumber daya.
- Keuntungan CSR termasuk pengalaman pengguna yang lebih interaktif setelah file JavaScript diunduh, dan website dapat memperbarui konten tanpa harus memuat ulang seluruh halaman.
Baca juga: Core Web Vitals: Definisi, Fungsi, Metrik, dan Cara Optimasi
Sudah Paham Perbedaan Server Side Rendering dan Client Side Rendering?
Meskipun Client-Side Rendering memberikan fleksibilitas dalam menciptakan website yang dinamis, namun seringkali memerlukan waktu lebih lama untuk menampilkan konten awal karena proses unduh dan eksekusi JavaScript. Penggunaan Server-Side Rendering (SSR) dan CSR tergantung pada kebutuhan dan tujuan pengembangan website yang diinginkan.
Server side rendering atau SSR paling bagus digunakan jika SEO menjadi prioritas yang utama. Misalnya untuk website blog dan berita yang membutuhkan SEO agar menjadi optimal. Website yang tidak terlalu membutuhkan banyak interaksi dapat lebih optimal menggunakan SSR.
Sedangkan penggunaan CSR akan optimal untuk websitemu yang tidak membutuhkan SEO untuk pencariannya di mesin Google. Jika website kamu bertujuan untuk berinteraksi maka paling tepat menggunakan CSR.
Dan berbicara mengenai pengembangan website, kamu bisa menggunakan Jasa Pembuatan Website yang disediakan oleh Whello Indonesia. Whello juga ahli dalam penggunaan kedua metode ini.
Whello memiliki tim developer yang telah tersertifikasi dan siap membantu mengembangkan atau membuatkan website sesuai dengan kebutuhan kamu. Kamu bisa menghubungi kontak Whello untuk berdiskusi dengan salah satu tim Whello dan dapatkan informasi penting lainnya.

Frequently Asked Questions
Server-Side Rendering (SSR) adalah pendekatan di mana proses rendering tampilan halaman terjadi di sisi server, sementara Client-Side Rendering (CSR) melibatkan rendering di sisi klien atau browser pengguna.
Suka Artikel Ini?
Cari Artikel
Layanan Whello
- Jasa Pembuatan Website
- Jasa SEO
- Google Ads
- Facebook Ads
- Instagram Ads
- Copywriting
- Jasa Pembuatan Aplikasi
Subscribe Newsletter Whello Gratis
Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Over Grafis Nuresa
Webdeveloper
Hai aku Grafis Nuresa, web developer di Whello yang suka banget ngulik dunia coding dan bikin website jadi lebih hidup dan interaktif.
