LinkedIn
WhatsApp
Microsoft Teams

Server Side Rendering: Definisi, Kelebihan, dan Cara Kerjanya

Eko Pramono

Eko Pramono

Webdeveloper

View case

durasi baca : 2 menit

Pernah dengar istilah Server Side Rendering (SSR) dan bertanya-tanya sebenarnya ini apa sih? Dalam dunia web development, SSR jadi salah satu istilah yang sering muncul, terutama buat kamu yang ingin bikin website yang cepat, SEO-friendly, dan optimal buat user.

Artikel ini akan ngebahas tuntas soal apa itu Server Side Rendering, gimana cara kerjanya, apa saja kelebihan dan kekurangannya, kapan website cocok pakai SSR, serta perbandingannya dengan Client Side Rendering (CSR). Simak terus ya!

Apa Itu Server Side Rendering (SSR)?

Secara sederhana, Server Side Rendering (SSR) adalah proses merender halaman website di server, bukan di browser (client). Jadi, begitu ada permintaan dari user (misalnya buka halaman website), server langsung mengirimkan halaman HTML yang sudah siap tampil ke browser.

Dengan SSR, halaman web tampil lebih cepat di awal karena HTML-nya sudah dirender duluan di server sebelum dikirim ke browser pengguna.

Cara Kerja Server Side Rendering

Penting juga mengetahui bagaimana prosesnya bekerja di balik layar. Yuk, kita bahas langkah-langkah cara kerja SSR dari saat user membuka website hingga halaman tampil di browser!

  1. User membuka website (masukkan URL di browser)
    Browser mengirim request ke server.
  2. Server menerima request dan memproses konten
    Server akan menjalankan kode (biasanya dari framework seperti Next.js atau Nuxt.js) untuk merender konten yang dibutuhkan.
  3. Server mengirim HTML yang sudah lengkap ke browser
    Tidak perlu nunggu proses rendering di browser, karena HTML sudah siap ditampilkan.
  4. Browser menampilkan halaman secara langsung
    Halaman muncul lebih cepat, terutama konten utama, tanpa perlu nunggu JavaScript selesai dimuat.
  5. Setelah itu, JavaScript bisa berjalan untuk menambahkan interaktivitas
    Inilah yang disebut dengan proses hydration.

Kelebihan dan Kekurangan Server Side Rendering

Ada beberapa alasan kenapa banyak developer dan perusahaan memilih SSR, terutama buat website yang butuh performa tinggi dan SEO yang bagus. Meski banyak kelebihannya, SSR juga punya kekurangan yang perlu kamu tahu. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan SSR:

1. Kelebihan

  • SEO-Friendly

Karena HTML sudah lengkap saat dikirim ke browser, mesin pencari (seperti Google) bisa dengan mudah mengindeks halaman. Cocok banget buat blog, e-commerce, atau website berita yang butuh visibilitas di pencarian.

  • Performa Awal Lebih Cepat (First Paint)

User langsung lihat konten begitu halaman dimuat, tanpa perlu nunggu JavaScript selesai. Ini penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna, terutama di koneksi lambat.

  • Social Media Preview Lebih Akurat

Kalau kamu share link ke sosial media, metadata dari SSR langsung terbaca, jadi thumbnail, judul, dan deskripsi tampil dengan benar.

  • Lebih Baik Buat Perangkat Lambat

Karena beban rendering diambil alih oleh server, browser di perangkat dengan kemampuan rendah tetap bisa tampilkan halaman dengan cepat.

2. Kekurangan

  • Beban Server Lebih Berat

Karena server harus merender halaman untuk setiap request, beban di server jadi lebih besar dibanding CSR yang cuma mengirim file statis.

  • Tingkat Kerumitan Lebih Tinggi

SSR butuh setup khusus dan biasanya lebih kompleks dibanding CSR, apalagi kalau website kamu sangat interaktif.

  • Waktu Respons Bisa Lebih Lama

Kalau server lambat atau sibuk, waktu respons ke user bisa melambat, karena semuanya diproses real-time di server.

Framework yang Mendukung Server Side Rendering

Agar implementasi Server Side Rendering (SSR) jadi lebih mudah dan efisien, kamu bisa memanfaatkan berbagai framework yang sudah dirancang khusus untuk mendukung proses ini.

Berikut beberapa framework populer yang sering digunakan oleh para developer untuk membangun website dengan SSR:

1. Next.js (React)

Ini salah satu pilihan paling populer untuk SSR berbasis React. Next.js punya fitur lengkap untuk SSR, SSG (Static Site Generation), dan hybrid rendering.

2. Nuxt.js (Vue)

Kalau kamu pakai Vue.js, Nuxt.js adalah opsi SSR terbaik. Sangat mudah dikonfigurasi dan mendukung rendering dinamis maupun statis.

3. Angular Universal

Untuk kamu yang pakai Angular, Angular Universal memungkinkan rendering di server untuk hasil yang SEO-friendly dan cepat dimuat.

4. SvelteKit

SvelteKit juga mendukung SSR dan termasuk framework modern yang efisien dan cepat.

Kapan Website Cocok Menggunakan SSR?

Server Side Rendering (SSR) cocok digunakan untuk website yang mengutamakan SEO, menampilkan konten dinamis, diakses dari berbagai perangkat, dan butuh kecepatan tampil awal.

Namun, untuk aplikasi internal atau dashboard yang fokus pada interaksi setelah login, Client Side Rendering (CSR) lebih efisien.

Perbedaan SSR dan CCR (Client Side Rendering)

Server Side Rendering (SSR) dan Client Side Rendering (CSR) adalah dua pendekatan berbeda dalam menampilkan halaman web. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tergantung kebutuhan website yang dibangun. Supaya nggak bingung, yuk kenali perbedaan CSR dan SSR berikut ini!

1. Tempat Rendering

SSR (Server Side Rendering) membuat tampilan halaman dilakukan di server. Jadi, waktu halaman sampai ke browser, HTML-nya udah lengkap dan siap ditampilkan.

Sebaliknya, dalam CSR (Client Side Rendering), halaman dibangun langsung di browser pakai JavaScript. Awalnya cuma terima “kerangka” kosong, lalu kontennya baru dimuat belakangan.

2. Kecepatan Tampil Awal

Dalam SSR, karena HTML-nya sudah jadi dari awal, halaman bisa langsung muncul begitu dibuka. Jadi terasa lebih cepat, terutama buat pengunjung pertama kali.

Sedangkan CSR butuh waktu sedikit lebih lama karena browser harus download dan jalankan JavaScript dulu baru halaman bisa tampil lengkap.

3. Optimasi SEO

SSR lebih ramah buat SEO karena mesin pencari langsung bisa baca semua isi halaman dari awal. Cocok buat website yang butuh tampil di hasil pencarian.

CSR kurang maksimal untuk SEO, karena isi kontennya baru muncul setelah JavaScript dijalankan. Mesin pencari bisa jadi tidak “lihat” semua konten.

4. Beban Server

Jika menggunakan SSR, server harus kerja tambahan karena harus bikin halaman baru setiap kali ada yang akses. Jadi, makin banyak pengunjung, makin berat beban servernya.

Dalam CSR, server lebih santai, cukup kirim file HTML, CSS, dan JavaScript statis aja. Sisanya ditangani di sisi pengguna.

5. Interaktivitas Pengguna

Supaya halaman bisa interaktif (misalnya tombol bisa diklik), SSR perlu proses tambahan namanya “hydration”. Jadi, ada jeda sedikit sebelum elemen bisa berfungsi.

Berbanding terbalik dengan CSR yang langsung interaktif sejak awal karena JavaScript sudah aktif dan siap jalankan semua fitur dari awal.

6. Kecocokan Penggunaan

SSR cocok banget untuk website yang butuh performa bagus dan bisa diindeks mesin pencari, kayak blog, portal berita, atau toko online.

Dan CSR lebih cocok buat aplikasi internal atau sistem yang nggak terlalu butuh SEO, misalnya dashboard admin atau Single Page Application (SPA).

SSR atau CSR, yang Menjadi Pilihanmu?

Server Side Rendering (SSR) adalah pendekatan rendering halaman website di server sebelum dikirim ke browser. Hasilnya? Konten muncul lebih cepat, SEO lebih baik, dan pengalaman pengguna lebih mulus. Meski begitu, SSR juga punya tantangan seperti beban server lebih tinggi dan setup yang lebih kompleks.

Pahami juga bahwa tidak ada pendekatan tunggal yang paling benar. Kadang SSR cocok, kadang CSR lebih simpel, dan dalam beberapa kasus, gabungan keduanya (hybrid) adalah solusi paling ideal.

Jika kamu butuh bantuan profesional untuk mengoptimalkan performa website, Whello siap membantu dengan jasa SEO. Dengan pengalaman luas di bidang digital marketing dan web development, Whello mampu memaksimalkan potensi websitemu secara efisien. Untuk informasi lebih lanjut, yuk konsultasi sekarang!

Image

Frequently Asked Questions

Tidak selalu. SSR bagus buat performa awal dan SEO, tapi CSR lebih cocok untuk aplikasi yang sangat interaktif dan real-time.

Suka Artikel Ini?

Baca juga artikel lainnya

Cari Artikel

Layanan Whello

  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa SEO
  • Google Ads
  • Facebook Ads
  • Instagram Ads
  • Copywriting
  • Jasa Pembuatan Aplikasi

Subscribe Newsletter Whello Gratis

Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Image

Over Eko Pramono

Webdeveloper

Halo! Perkenalkan, nama saya Eko Pramono. Sekarang ini bekerja di Whello sebagai webdeveloper tapi juga ngurusin technical SEO.

Lees meer over Eko