LinkedIn
WhatsApp
Microsoft Teams

Urutan Proses Pembuatan Website yang Efektif untuk Pemula

Doni Adrian

Doni Adrian

Webdeveloper

View case

durasi baca : 2 menit

Website adalah salah satu platform internet yang berguna bagi banyak bidang kehidupan. Baik untuk kebutuhan pribadi atau golongan tertentu. Kebutuhan pembuatan website yang tinggi menjadi peluang besar bagi seorang programmer web. Namun, untuk seorang pemula, kadang masih bingung bagaimana memulai proses pembuatan website.

Jika kamu tertarik untuk menjadi programmer atau membuka jasa pembuatan website kamu sendiri, langkah pertama adalah mempelajari cara membuat website. Untungnya kamu bisa mempelajari proses membangun situs web melalui penjelasan dalam artikel ini. Yuk, simak info lengkapnya!

Hal Penting Sebelum Membuat Website

Sebelum mempelajari tahapan proses pembuatan website, ada baiknya kamu mempelajari atau lebih tepatnya mempersiapkan beberapa hal penting berikut ini:

1. Bahasa Pemrograman

Hal penting pertama yang harus kamu siapkan dan pelajari adalah bahasa pemrograman. Ini merupakan kumpulan kode program yang menjadi perantara manusia dengan komputer. Mudahnya, bahasa pemrograman merupakan sarana kamu untuk melakukan interaksi atau menciptakan sebuah perintah pada komputer.

Bagi pemula, kamu bisa memilih bahasa pemrograman open source yang memiliki komunitas besar di seluruh dunia. Sebaiknya, pilih yang memiliki tingkat kesulitan rendah, contohnya seperti Python, HTML dan JavaScript. Namun, untuk website sekelas blog, kamu bisa menggunakan platform seperti WordPress agar lebih mudah.

2. Text Editor

Pada proses pembuatan website, kamu tidak hanya perlu mempelajari dan memahami bahasa pemrograman yang akan kamu gunakan. Namun, juga menyiapkan text editor. Karena fungsi tools ini adalah untuk berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa pemrograman yang kamu pelajari.

Mudahnya text editor seumpama mobile phone yang menghubungkan satu orang dengan yang lainnya untuk melakukan komunikasi. Selain menyiapkan, kamu juga harus tahu fungsi dasar dari tiap fiturnya. Contoh text editor yang bisa kamu gunakan adalah Notepad++, Sublime, Visual Studio, dan masih banyak lagi.

3. Domain dan Hosting dalam Server

Pada dasarnya domain adalah nama pengganti yang kamu gunakan untuk memudahkan para pengguna menemukan website yang kamu buat. Sedangkan hosting adalah tools untuk menampung dan mengelola website, serta menghubungkan website dengan server.

4. Pemahaman Dasar dan Analisa Masalah

Hal yang tak kalah penting dari proses pembuatan website sudah pasti pemahaman dasar pada alur pembuatan. Dalam hal ini, kamu perlu mempelajari dasaran, bahasa asing, fungsi, dan berbagai hal lain dalam proses pembuatan situs web.

Selain itu, kamu juga harus bisa melakukan analisa masalah yang baik. Karena kamu perlu tahu apa tujuan kamu membuat website tersebut.

Urutan Proses Pembuatan Website

Agar dapat membuat situs web sesuai keinginan atau kebutuhan, kamu bisa mengadaptasi urutan proses berikut ini:

1. Tahapan Preparation (Persiapan)

Dalam pembuatan sebuah situs web, hal pertama adalah menyiapkan apa saja yang kamu perlukan. Terutama beberapa hal penting seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika kamu masih awam, ada baiknya memulai dengan hal berikut:

  • Menentukan tujuan pembuatan website, baik untuk membuat sistem informasi, toko online, web blog, atau kebutuhan lainnya.
  • Siapkan berbagai aplikasi atau tools yang akan kamu gunakan. Mulai dari bahasa pemrograman, library pendukung, text editor, website, dan beberapa tools pelengkap lainnya.
  • Kamu bisa menggunakan Xampp dan menggunakan server lokal buatan sebelum kamu terbitkan menggunakan domain dan hosting yang sebenarnya.

2. Tahapan Planning (Perencanaan)

Langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan setelah semua tools sudah ready adalah melakukan tahapan planning. Hal tersebut akan melibatkan berbagai kegiatan. Seperti pembuatan analisa masalah, flowchart, DFD, skema database, proses bisnis dan skema desain web.

Bahkan, untuk skala project besar, biasanya para developer atau jasa pembuatan website akan membuat mind mapping dan job schedule. Fungsinya adalah untuk mengarahkan proses pembuatan website pada jalur yang lebih tepat sasaran dan sesuai deadline pembuatan.

3. Tahapan Design Execution (Pembuatan Desain)

Melalui riset dan perencanaan yang sebelumnya sudah kamu buat, kini kamu bisa berlanjut ke tahapan pembuatan desain. Dalam hal ini, pengalaman desain dan pemahaman konsep UI (User Interface) serta UX (User eXperience) sangat kamu perlukan.

Mudahnya, UI berhubungan dengan desain yang ingin kamu tampilkan dalam website yang dibangun. Sehingga cakupannya adalah susunan antar muka yang berorientasi dari sudut pandang pengguna. Cakupan UI sendiri lebih ke bagaimana website kamu terlihat menarik dan tidak membosankan.

Sedangkan UX lebih mengacu pada pengalaman dan kemudahan pengguna dalam menggunakan website yang kamu bangun. Mulai dari kenyamanan penggunaan, jarak antara tombol, responsibilitas, dan masih banyak lagi. Selain itu, kamu juga harus peka dan mengikuti trend web design yang sedang hits belakangan ini.

Baca juga: Ketahui Apa Itu Website Desa dan Cara Membuatnya

4. Tahapan Coding atau Scripting (Pengembangan Source Code)

Setelah desain berhasil kamu buat, proses pembuatan web berikutnya adalah mengeksekusi pengembangan source code berdasarkan tools dan bahasa pemrograman yang sudah kamu siapkan. Dalam pembuatan website, sebenarnya tahapan inilah yang biasanya memakan proses paling panjang.

Karena para developer harus membangun proses pengembangan susunan code dari awal. Serta melakukan pengujian tiap fungsi, melakukan pengujian algoritma, pengujian fungsi, pengujian keseluruhan, dan fixing program. Belum lagi developer juga harus melakukan tes ulang untuk pemeriksaan bug atau error yang mungkin terjadi.

5. Testing (Uji Coba)

Walaupun dalam proses pembuatan website coding kamu sudah melakukan pengujian berkala. Namun, sebelum peluncuran produk, prototype harus melalui tahapan testing. Tahapan ini mencakup bug huntingerror hunting, dan pengujian menyeluruh menggunakan berbagai contoh kasus.

Dalam langkah ini, biasanya website masih menggunakan database lokal untuk pengujian awal. Lalu, setelah lolos seleksi, website bisa kamu upload ke hosting dan sesuaikan ulang dengan domain dan kebutuhan lainnya. Setelah selesai, masih akan melalui tahapan testing dan fixing akhir sebelum peluncuran.

6. Launching dan Maintenance (Peluncuran dan Pemeliharaan)

Setelah tahapan selesai, kamu bisa meluncurkan situs web yang sudah kamu buat sesuai kebutuhan dan tujuan awal pembuatan. Bisa dengan mulai mengisi konten dan melakukan konfigurasi awal, serta melakukan promosi untuk mengenalkan website.

Selama penggunaan juga perlu kamu lakukan pemeliharaan secara rutin. Baik memperbaiki bug, error, maupun update konten. Sehingga, kamu bisa memanfaatkan website sesuai tujuan awal dari pembuatannya.

Sudah Tahu Bagaimana Proses Pembuatan Website?

Itulah proses pembuatan website yang bisa kamu praktikkan sendiri. Namun, jika tak punya waktu untuk membangun web sendiri, kamu bisa menggunakan jasa pembuatan website terpercaya dan handal seperti Whello. Selain banyak layanan yang bisa kamu dapatkan, harga pembuatan website juga cukup bersaing. Semoga membantu!

Image

Frequently Asked Questions

Agar tidak terjadi miss komunikasi antar divisi serta pembuatan web akan lebih terarah.

Suka Artikel Ini?

Baca juga artikel lainnya

Cari Artikel

Layanan Whello

  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa SEO
  • Google Ads
  • Facebook Ads
  • Instagram Ads
  • Copywriting
  • Jasa Pembuatan Aplikasi

Subscribe Newsletter Whello Gratis

Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Image

Over Doni Adrian

Webdeveloper

Kenalin Doni Adrian, web developer yang fokus bagian front-end di Whello Indonesia. Menurutku, ngoding itu bukan cuma soal fungsi, tapi juga impact.

Lees meer over Doni