Contoh Portofolio Content Writer dan Cara Membuatnya
durasi baca : 5 menit
Bagaimana cara seorang content writer membuktikan bahwa dirinya memang benar-benar memiliki keterampilan content writing? Salah satu caranya adalah dengan membuat portofolio content writer! Yuk, cari tahu cara membuatnya secara lengkap lewat artikel ini!
Apakah Fungsi Portofolio bagi Content Writer?
Bagi seorang content writer, portofolio memainkan peranan yang sangat penting. Berikut manfaat yang bisa kamu dapatkan dalam membuat portfolio content writer:
1. Menunjukkan Keterampilan yang Sesuai dengan Kebutuhan Perusahaan
Walaupun memiliki judul pekerjaan atau job title yang sama, biasanya setiap perusahaan punya standar berbeda dalam mencari content writer. Mereka akan menyesuaikan persyaratan dengan jenis konten yang mereka perlukan.
Jadi, buatlah portofolio dengan kemampuan yang perusahaan cari. Tunjukkan kemampuan yang sesuai kebutuhan perusahaan. Abaikan dulu keterampilan lain yang tidak relevan, meskipun kamu sangat cemerlang dalam aspek tersebut.
2. Membuktikan Bahwa Seseorang Benar-Benar Bisa Menulis Konten
Tujuan sebuah portofolio adalah untuk memberikan bukti yang meyakinkan kepada pihak recruiter bahwa kamu benar-benar memiliki kemampuan content writing serta keterampilan yang telah kamu sebutkan sebelumnya di dalam CV kamu.
Melalui portofolio content writer tersebut, mereka akan dapat menilai sejauh mana hasil kerja dan kemampuan kamu dalam bidang penulisan.
3. Menonjolkan Diri dari Kandidat Lain
Portofolio memberikan peluang emas untuk menonjolkan diri dari pesaing lain dalam pencarian pekerjaan. Walaupun di beberapa perusahaan portofolio mungkin bukan persyaratan wajib, tetapi penyampaian portofolio pribadi menunjukkan profesionalisme kamu dan dapat menarik perhatian recruiter.
Para perekrut akan memiliki pemahaman yang lebih jelas mengenai riwayat pekerjaan serta cara kamu menjalankan pekerjaan sebagai content writer berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya melalui portofolio yang kamu berikan.
Informasi Apa Saja yang Harus Ada di Portofolio?
Pastikan portfolio content writing kamu mencantumkan 6 poin penting berikut ini!
1. Data Personal atau Biografi Singkat Penulis
Portofolio perlu dimulai dengan informasi personal atau biografi singkat yang memberikan gambaran tentang latar belakang pendidikan, pengalaman profesional, tujuan profesional, dan prestasi yang relevan dalam bidang content writing. Informasi ini membantu pembaca untuk mengenal latar belakang penulis secara singkat.
2. Objektif dari Portofolio Itu Sendiri
Jelaskan tujuan dari portofolio kamu. Contohnya, apakah portofolio tersebut digunakan untuk mendapatkan pekerjaan, mempromosikan karya yang telah dibuat, atau menarik perhatian pihak lain. Penjelasan objektif akan memberikan konteks kepada pembaca sehingga mereka dapat mempertimbangkannya sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Keterampilan atau Skill
Selanjutnya, sebutkan keterampilan atau skill teknis yang kamu miliki dalam bidang content writing. Pastikan keterampilan yang kamu cantumkan sesuai dengan kualifikasi yang dicari oleh perusahaan yang kamu lamar.
4. Tulisan yang Pernah Terbit
Portofolio tentunya harus berisi contoh-contoh tulisan yang telah diterbitkan sebelumnya. Pilih sekitar 10-20 contoh tulisan yang paling relevan dan beragam, sehingga dapat memperlihatkan fleksibilitas kamu sebagai penulis.
5. Kontribusi atau Pencapaian
Jika kamu memiliki pengalaman dalam proyek tertentu yang dapat diukur hasilnya, cantumkan informasi mengenai kontribusi atau pencapaian kamu tersebut.
Rinciannya bisa berupa jumlah tulisan yang dihasilkan, testimoni dari rekan kerja, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target, atau dampak dari tulisan yang kamu buat terhadap kebutuhan klien.
6. Informasi Kontak
Akhiri portofolio dengan informasi kontak yang jelas, termasuk alamat email, nomor telepon, dan tautan ke media sosial atau platform profesional seperti LinkedIn. Informasi tersebut memudahkan pihak yang tertarik untuk menghubungi kamu terkait peluang kerja atau proyek kolaborasi.
Cara Membuat Portofolio Content Writer
Sudah siap membuat portofolio kamu sendiri? Begini langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat portofolio untuk content writer dan copywriter.
1. Pilih Platform
Jika kamu membuat portofolio online, kamu memiliki beberapa pilihan platform. Seperti membuat website sendiri, memanfaatkan situs Medium, atau menggunakan Journo Portfolio.
2. Buat Bio yang Profesional
Pada bagian bio, kamu perlu memperkenalkan diri secara profesional dengan mencantumkan informasi seperti kota domisili, publikasi penting, penghargaan yang pernah kamu raih, dan bidang spesialisasi kamu. Sertakan juga tautan ke media sosial seperti LinkedIn atau Instagram.
3. Cantumkan Karya-Karya Terbaik kamu
Jangan lupa bahwa utamanya portofolio adalah karya-karya terbaik kamu, terutama yang telah mendapatkan tanggapan positif dari klien atau telah meningkatkan lalu lintas (traffic) website.
4. Tentukan Highlight
Tentukan fokus dalam jenis tulisan yang ingin kamu tonjolkan, misalnya SEO writing, copywriting, atau jenis konten lain seperti web content. Jika masih merasa bingung, kelompokkan karya kamu berdasarkan jenis konten yang kamu tulis.
5. Pastikan Kontak yang Tercantum Mudah Dihubungi
Terakhir, pastikan informasi kontak yang kamu sertakan dalam portofolio valid dan aktif. Informasi kontak yang jelas memudahkan orang lain untuk menghubungi kamu, baik terkait rekrutmen atau kolaborasi dengan kamu.
Contoh Portofolio Content Writer
Sebelum membuat portofolio kamu sendiri, di bawah ini terdapat beberapa contoh yang bisa menjadi inspirasi.
1. Lisa Rolde



Tips Penting dalam Pembuatan Portofolio Content Writer
Agar lebih menarik, sebaiknya ikuti beberapa tips berikut ini dalam membuat portofolio untuk content writer.
1. Buat portofolio content writer secara online karena portofolio fisik makin kurang relevan. Dengan versi online, kamu memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan perhatian dan tawaran pekerjaan.
2. Pastikan isi portofolio kamu jelas dan terstruktur. Gunakan ukuran font dan spasi yang sesuai untuk memudahkan pembaca.
3. Sertakan link ke tulisan yang sudah terbit di media online sebagai bukti kualitas dan validitas karya kamu.
4. Periksa tata bahasa dan kesalahan penulisan dalam portofolio kamu. Kesalahan tata bahasa seharusnya tidak terjadi, dan jika ada, sebaiknya berikan penjelasan.
5. Gunakan jasa copywriting atau pembuatan portofolio jika kamu merasa kesulitan dalam aspek visual atau desain, dan pilih platform yang menawarkan contoh karya yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Masih Bingung Membuat Portofolio? Ini Solusinya!
Membuat portofolio content writer memang susah-susah gampang. Tidak ada salahnya untuk mengaplikasikan berbagai tips copywriting yang sering dibagikan di internet agar portfolio kamu lebih menarik dan potensi proyek atau pekerjaan lebih terbuka.
Kurang yakin dengan kualitas copy yang kamu buat sendiri? Jangan khawatir karena ada Whello yang siap membantu kamu. Kami akan membantu kamu membuat copy yang sesuai untuk membuat sebuah portofolio yang menonjol. Kamu juga bisa konsultasikan langsung kebutuhan kamu dengan tim kami!

Frequently Asked Questions
Portofolio seperti album prestasi yang berisi kumpulan hasil kerja seorang content writer yang berguna untuk membuktikan keterampilan dan kompetensi penulis.
Suka Artikel Ini?
Cari Artikel
Layanan Whello
- Jasa Pembuatan Website
- Jasa SEO
- Google Ads
- Facebook Ads
- Instagram Ads
- Copywriting
- Jasa Pembuatan Aplikasi
Subscribe Newsletter Whello Gratis
Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Over Sylvia Paramitha
Copywriter
Hai! Kenalin aku Sylvia Paramitha, copywriter alias orang dibalik kata-kata kreatif di Whello Indonesia. Yuk kenalan!
