LinkedIn
WhatsApp
Microsoft Teams

Headless CMS: Fitur, Cara Kerja, dan Contoh Platformnya

Doni Adrian

Doni Adrian

Webdeveloper

View case

durasi baca : 7 menit

Di dunia pengembangan website yang terus berkembang, istilah “Headless CMS” (Content Management System) semakin populer. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menyajikan konten di berbagai perangkat dan platform, headless CMS menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan terstruktur.

Yuk kita bahas apa itu Headless CMS, fitur utamanya, perbandingannya dengan traditional CMS, cara kerjanya, kelebihannya, serta contoh platform yang menggunakan sistem ini.

Apa itu Headless CMS?

Headless CMS adalah sistem manajemen konten yang tidak mengikat untuk menampilkan konten secara langsung. Dalam hal ini, “head” mengacu pada tampilan atau antarmuka pengguna (frontend) dari website atau aplikasi.

Sebaliknya, headless CMS hanya fokus pada manajemen dan penyimpanan konten di backend. Artinya headless CMS menyediakan API yang memungkinkan konten dikirim dan ditampilkan di berbagai saluran, seperti website, aplikasi seluler, perangkat IoT (Internet of Things), atau platform lainnya.

Headless CMS bertujuan untuk memisahkan backend (tempat konten dibuat dan dikelola) dan frontend (tempat konten ditampilkan). Ini memberi kebebasan bagi pengembang untuk menggunakan berbagai teknologi frontend tanpa batasan. Nah pada umumnya, website berkualitas baik menggunakan headless CMS.

Fitur Utama Headless CMS

Fitur utama dari Headless CMS menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam pengelolaan konten yang dapat diakses dan disajikan di berbagai platform. Berikut fitur utama lainnya:

1. API-First

Salah satu fitur utama headless CMS adalah pendekatan “API-first”. Dengan menggunakan API, konten yang dikelola di backend dapat dengan mudah dikirimkan ke berbagai platform dan perangkat yang berbeda. API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan menampilkan konten sesuai kebutuhan.

2. Konten yang Dikelola Secara Terpusat

Konten diatur secara terpusat di backend, yang berarti pengelola konten dapat membuat dan memperbarui informasi di satu tempat, tanpa harus memperbarui setiap saluran secara terpisah. Ini menyederhanakan manajemen konten di berbagai platform.

3. Kustomisasi yang Fleksibel

Headless CMS memungkinkan pengembang untuk memilih dan menggunakan teknologi frontend yang mereka inginkan. Ini memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan tampilan atau antarmuka pengguna (UI) yang unik dan kustom tanpa terikat oleh pembatasan sistem tradisional.

4. Kemampuan Multi-Saluran

Dengan headless CMS, konten dapat ditampilkan ke berbagai saluran dan perangkat, mulai dari website, aplikasi mobile, hingga perangkat lain. Hal ini memungkinkan distribusi konten yang lebih luas dan relevan dengan banyak audiens.

5. Skalabilitas

Karena tidak terikat dengan tampilan dan lebih fokus pada API, headless CMS cenderung lebih mudah diskalakan. Pengelolaan konten yang besar dan distribusi ke berbagai platform dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Kelebihan Headless CMS

Kelebihan Headless CMS terletak pada fleksibilitas dan skalabilitasnya yang luar biasa dalam mengelola dan mendistribusikan konten. Selain itu ada kelebihan lain yang akan kita bahas lebih lanjut, ini dia:

A. Fleksibilitas dan Kebebasan Teknologi

Headless CMS memungkinkan pengembang untuk memilih teknologi frontend yang mereka inginkan. Ini memberikan kebebasan dalam pengembangan dan desain website atau aplikasi.

B. Skalabilitas yang Lebih Baik

Dengan struktur yang terpisah antara backend dan frontend, headless CMS dapat dengan mudah diskalakan untuk melayani lebih banyak perangkat dan saluran tanpa kesulitan besar.

C. Distribusi Konten Multi-Saluran

Headless CMS memungkinkan pengelolaan konten untuk berbagai saluran, tidak hanya website. Hal ini memudahkan distribusi konten ke aplikasi seluler, IoT, kios, atau platform lain yang menggunakan API.

D. Keamanan yang Lebih Baik

Karena frontend dan backend terpisah, risiko keamanan dapat lebih mudah dikendalikan. Selain itu, akses hanya diberikan melalui API yang dapat dikendalikan.

E. Pengembangan Lebih Cepat dan Efisien

Dengan menggunakan API, konten dapat didistribusikan dengan cepat ke berbagai saluran. Ini memungkinkan pengembangan yang lebih cepat untuk berbagai platform.

Perbandingan Headless CMS dan Traditional CMS

Traditional CMS dan Headless CMS punya pendekatan yang berbeda dalam mengelola dan menampilkan konten.

Dalam Traditional CMS, backend (tempat kamu bikin konten) dan frontend (tempat konten ditampilkan) itu satu paket. Jadi, semuanya sudah terintegrasi dan gampang digunakan.

Makanya, Traditional CMS cocok banget buat website yang nggak terlalu rumit, seperti blog atau company profile, di mana kontennya hanya perlu ditampilkan di satu tempat.

Di sisi lain, Headless CMS lebih fleksibel karena backend dan frontend-nya dipisah. Kontennya dikelola di backend, tapi bisa dikirim ke berbagai platform lewat API.

Meski butuh keterampilan teknis lebih buat setup-nya, Headless CMS jadi pilihan ideal buat bisnis yang ingin kontennya muncul di banyak saluran sekaligus dan butuh pengelolaan yang lebih kompleks.

Intinya, kalau butuh yang praktis dan simpel, Traditional CMS bisa jadi pilihan. Tapi kalau mau fleksibilitas dan kemampuan distribusi konten yang lebih luas, Headless CMS lebih cocok!

Contoh Platform Headless CMS

Berikut ini adalah beberapa contoh platform Headless CMS yang populer, yang menawarkan fleksibilitas tinggi dalam mengelola dan mendistribusikan konten ke berbagai saluran digital:

1. Contentful

Image

Platform populer untuk membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten ke berbagai saluran melalui API.

2. Strapi

Image

Open-source headless CMS yang fleksibel, memungkinkan pengembang membangun aplikasi cepat dengan fitur API-first.

3. Sanity

Image

Headless CMS dengan pengelolaan konten terstruktur, API yang kuat, dan antarmuka user-friendly untuk pengelola konten.

4. Ghost

Image

Platform CMS yang awalnya fokus pada blogging, kini bertransformasi menjadi headless CMS untuk fleksibilitas frontend.

5. Prismic

Image

Headless CMS yang memudahkan pengelolaan konten dan integrasi dengan berbagai teknologi frontend untuk aplikasi dan website.

Distribusikan Konten Dengan Headless CMS!

Headless CMS menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pengelolaan dan distribusi konten. Dengan membebaskan pengembang dari batasan frontend tertentu, platform ini memungkinkan pengelolaan konten yang lebih terpusat dan distribusi yang lebih luas ke berbagai perangkat dan saluran.

Meskipun lebih kompleks dibandingkan dengan traditional CMS, namun ini pilihan yang sangat baik untuk pengembang modern yang ingin menciptakan pengalaman digital yang lebih kaya dan terintegrasi.

Headless CMS juga sangat cocok bagi kamu yang ingin mempromosikan produk lewat website marketing. Selain karena fleksibilitas, kamu dapat lebih mudah mendistribusikan konten produk ke berbagai perangkat ataupun website hingga keamanan yang lebih baik.

Jika masih bingung, yuk gunakan jasa website dari Whello, agar pengembangan website yang lebih optimal. Whello terbukti mampu menumbuhkan brand secara efektif. Yuk langsung saja hubungi Whello dan konsultasikan kebutuhanmu secara gratis!

Image

Frequently Asked Questions

Perbedaan utamanya adalah headless CMS memisahkan backend (manajemen konten) dan frontend (tampilan). Traditional CMS mengikat keduanya, menyediakan sistem manajemen konten dengan tampilan yang sudah disediakan.

Suka Artikel Ini?

Baca juga artikel lainnya

Cari Artikel

Layanan Whello

  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa SEO
  • Google Ads
  • Facebook Ads
  • Instagram Ads
  • Copywriting
  • Jasa Pembuatan Aplikasi

Subscribe Newsletter Whello Gratis

Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Image

Over Doni Adrian

Webdeveloper

Kenalin Doni Adrian, web developer yang fokus bagian front-end di Whello Indonesia. Menurutku, ngoding itu bukan cuma soal fungsi, tapi juga impact.

Lees meer over Doni