LinkedIn
WhatsApp
Microsoft Teams

Google AI Mode Ads: Update Terbaru yang Harus Diketahui Pengiklan

Giras Utomo

Giras Utomo

SEA Specialist

View case

durasi baca : 3 menit

Baru-baru ini, Google kembali bikin gebrakan dengan meluncurkan format iklan terbaru bernama AI Mode Ads. Format ini baru tersedia di Amerika Serikat, tapi sudah bikin banyak pengiklan penasaran.

Buat para pengiklan, ini jelas kabar besar karena bisa mengubah cara kampanye dijalankan, bahkan kemungkinan menggeser model lama dari PPC (pay per click) ke CPM (cost per mille).

Nah, biar nggak ketinggalan tren, yuk kita bahas lebih dalam soal apa itu AI Mode Ads, syarat agar iklan bisa tayang, hingga strategi optimasi terbaiknya!

Bedanya AI Mode Ads vs Google Ads Tradisional

Kalau biasanya kita ngomongin Google Ads, pasti kebayangnya iklan muncul pas orang mengetik kata kunci di kolom pencarian, kan? Nah, sekarang dengan Google AI Mode Ads, cara kerjanya agak beda. Berikut beberapa poin utamanya:

1. Contextual Understanding

Kalau Google Ads tradisional, iklan ditampilkan berdasarkan kata kunci yang diketik pengguna. Misalnya orang ngetik “sepatu lari,” ya iklan sepatu lari yang muncul.

Sementara di AI Mode Ads, iklan nggak cuma ngeliat kata kunci, tapi juga konteks percakapan sebelumnya. Jadi lebih pintar menangkap maksud dari obrolan.

2. Conversational Flow

Di search ads biasa, iklan nongol barengan daftar hasil pencarian. Tapi di AI Mode, iklan bisa nyelip langsung di dalam alur percakapan dengan AI. Jadi iklan terasa lebih natural, nggak terlalu maksa, dan lebih nyambung sama jawaban yang lagi dibahas.

3. Intent Recognition

Search ads tradisional cenderung fokus ke kata yang dipakai pengguna, padahal maksud sebenarnya bisa beda. Nah, AI Mode Ads coba memahami intensi lebih dalam.

Misalnya, orang tanya “sepatu yang nyaman buat lari maraton,” AI bisa kasih iklan sepatu khusus maraton, bukan sekadar semua jenis sepatu lari.

4. Extended Engagement

Pencarian biasa umumnya sekali ketik lalu selesai. Tapi di AI Mode, pengguna bisa ngobrol terus dengan AI. Nah, percakapan yang lebih panjang ini kasih peluang lebih banyak buat iklan muncul di momen yang tepat sesuai kebutuhan pengguna.

5. Complex Query Handling

AI Mode Ads juga lebih jago menghadapi pertanyaan rumit atau eksploratif yang biasanya bikin search tradisional kewalahan.

Contohnya, “produk skincare terbaik buat kulit kombinasi plus gampang jerawatan”. Nah, AI bisa memahami kompleksitasnya dan menampilkan iklan yang benar-benar relevan.

6. Model Pembayaran

Kalau Google Ads tradisional dominan pakai PPC (Pay Per Click), di AI Mode ada kemungkinan berubah ke CPM (Cost Per Mille).

Kenapa? Karena interaksi di AI Mode lebih berbasis percakapan panjang, bukan cuma klik. Jadi cara hitungnya bisa lebih fokus ke tayangan dan engagement, bukan sekadar jumlah klik.

Syarat & Eligibility AI Mode Ads

Nah, kalau kamu pengen iklanmu bisa nongol di AI Mode Ads, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut penjelasannya:

A. Solusi Penargetan Berbasis AI

Google minta pengiklan pakai opsi targeting berbasis AI. Ini termasuk broad match di Search Campaigns, aktifkan Google AI Max for Search (masih beta), serta manfaatin Performance Max dan Google Shopping Ads.

Jadi campaign lama yang pakai cara tradisional doang bisa jadi nggak kepilih buat muncul di AI Mode.

B. Feed Hygiene

Google tegas banget soal feed hygiene. Artinya, katalog produk digital kamu harus rapi, up-to-date, dan akurat.

Kalau infonya salah atau stoknya nggak sesuai, pengalaman pengguna bisa jadi buruk dan bikin iklan kamu kurang efektif.

C. Menyesuaikan dengan Konteks Percakapan

Di AI Mode, iklan nggak lagi cuma soal kata kunci, tapi juga konteks percakapan. Jadi, konten iklan perlu disesuaikan biar nyambung dengan dialog yang lagi terjadi, bukan sekadar ngejar keyword.

D. Memahami Perilaku Pengguna di AI Mode

Perilaku pengguna di AI Mode beda dengan pencarian biasa. Mereka lebih sering ngobrol panjang sama AI. Jadi, pengiklan harus belajar gimana audiens berinteraksi, lalu sesuaikan ekspektasi dan strategi iklan biar hasilnya lebih maksimal.

Keuntungan AI Mode Ads

Masuknya AI Mode Ads jelas bikin dunia periklanan digital makin menarik. Buat pengiklan, format baru ini bukan cuma sekadar update teknis, tapi juga peluang besar buat ngejar audiens dengan cara yang lebih relevan. Berikut beberapa keuntungan utama yang bisa kamu dapatkan kalau pakai AI Mode Ads:

1. Relevansi Lebih Tinggi

Karena AI Mode ngeliat keseluruhan konteks percakapan, iklan yang muncul bisa lebih tepat sasaran. Jadi iklan bukan cuma nyambung ke kata kunci, tapi juga benar-benar sesuai sama kebutuhan pengguna. Sehingga peluang engagement dan konversi bisa lebih tinggi.

2. Menjangkau Pengguna dengan Niat Tinggi

Biasanya orang yang ngobrol panjang di AI Mode itu lagi serius cari solusi. Nah, tipe pengguna kayak gini punya niat tinggi buat ambil keputusan, entah itu beli produk atau pakai jasa. Jadi, audiensnya jauh lebih real dan benar-benar sesuai target.

3. Keuntungan Sebagai Early Adopter

Brand yang cepat beradaptasi ke AI Mode punya peluang buat dapet keunggulan kompetitif. Semakin awal belajar optimasi format baru ini, makin siap juga buat ngalahin pesaing yang telat ikutan.

4. Kesempatan Targeting Baru

AI Mode itu berbasis percakapan, jadi terbuka peluang targeting yang sebelumnya nggak ada di model search tradisional. Misalnya, iklan bisa nyelip di percakapan saat scrolling atau saat kita mengajukan pertanyaan yang kompleks.

5. Interaksi Berkualitas Lebih Baik

Karena iklan tampil di dalam percakapan yang relevan, pengguna bisa merasa iklan itu lebih membantu daripada ganggu. Jadi, interaksi dengan brand berpotensi lebih positif dan berkualitas.

Keterbatasan AI Mode Ads

Walaupun kelihatannya menjanjikan banget, AI Mode Ads juga punya sejumlah tantangan yang perlu dipertimbangkan pengiklan. Jadi, sebelum buru-buru terjun, ada baiknya tahu dulu keterbatasannya:

A. Perilaku Pengguna yang Belum Pasti

Belum jelas apakah pengguna bakal nge-klik link iklan di AI Mode dengan frekuensi yang sama kayak di search tradisional. Kalau ternyata engagement lebih rendah, model PPC bisa jadi kurang efektif.

B. Model Bisnis yang Masih Berkembang

Model iklan di AI Mode masih tanda tanya. Apakah PPC tetap jalan atau malah geser ke CPM (Cost Per Mille)? Perubahan ini bisa bikin pengiklan harus mengatur ulang cara hitung ROI.

C. Kontrol Konteks yang Terbatas

Di search tradisional, kita bisa target keyword spesifik. Tapi di AI Mode, kontrolnya lebih minim. Pengiklan harus percaya sama AI Google buat menaruh iklan di konteks percakapan yang pas.

D. Kurva Pembelajaran

Karena cara mainnya beda, otomatis butuh strategi baru. Artinya, pengiklan perlu waktu belajar, eksperimen, bahkan mungkin training tambahan biar bisa optimasi dengan baik.

E. Tantangan dalam Pengukuran

Metode ukur performa iklan lama mungkin nggak relevan lagi. Jadi, pengiklan harus nyari cara baru buat tahu seberapa efektif kampanye mereka di AI Mode, termasuk soal ROI.

Strategi Optimasi Google Ads di AI Mode

Nah, supaya iklan benar-benar ngena dan performa maksimal, ada beberapa strategi optimasi yang bisa diterapkan. Simak poin-poinnya berikut ini:

1. Fokus pada Konteks Lebih Luas

Jangan cuma terpaku pada kata kunci tertentu. Pikirkan topik atau konteks yang lebih luas yang relevan dengan produk atau layanan kamu. Dengan begitu, iklan bisa lebih nyambung sama percakapan pengguna.

2. Pastikan Feed Produk Lengkap dan Akurat

Kalau pakai Shopping Ads atau Performance Max, pastikan data produk lengkap, detail, dan selalu up-to-dateFeed yang rapi bikin AI lebih mudah menampilkan produk kamu secara relevan.

3. Manfaatkan Kampanye Berbasis AI

Gunakan Performance Max, AI Max untuk Search, dan broad match. Ini cara paling efektif untuk memanfaatkan kemampuan penargetan AI Google agar iklan lebih tepat sasaran.

4. Uji Coba dan Belajar Terus

Seperti format baru lainnya, penting buat terus uji coba dan evaluasi. Pantau performa iklan, lihat apa yang berhasil dan yang kurang efektif, lalu sesuaikan strategi sesuai hasilnya.

5. Pahami Niat Pengguna (User Intent)

Perhatikan search intent di balik pertanyaan atau percakapan pengguna. Pastikan iklan kamu menjawab kebutuhan sebenarnya, bukan cuma menempel kata kunci.

6. Siapkan Beragam Aset Iklan

Bikin variasi format iklan dan pesan yang berbeda-beda, supaya bisa tampil relevan di berbagai konteks percakapan. Semakin banyak opsi, semakin besar peluang iklan tepat sasaran.

Jangkau Audiens Lebih Pintar!

AI Mode Ads jelas jadi langkah besar Google dalam membawa iklan ke level baru yang lebih interaktif dan kontekstual. Walaupun masih ada keterbatasan, format ini punya potensi besar buat mengubah cara brand menjangkau audiens. Jadi, pengiklan yang cepat beradaptasi pasti akan lebih diuntungkan.

Kalau kamu mau bisnis makin dikenal dan jualan laris manis, jasa iklan Google dari Whello bisa jadi solusi tepat. Tim Whello siap bantu mulai dari riset kata kunci, bikin strategi iklan sesuai target, sampai optimasi kampanye biar performa maksimal.

Gak cuma pasang iklan doang, tapi hasilnya juga bisa diukur dan disesuaikan supaya setiap rupiah yang kamu keluarkan benar-benar efektif. Dengan pengalaman dan pendekatan yang tepat, Whello bikin iklan Google kamu bikin bisnis makin berkembang!

Image

Frequently Asked Questions

Industri e-commerce, travel, dan layanan digital cenderung paling diuntungkan karena bisa tampil langsung sesuai konteks percakapan pengguna.

Suka Artikel Ini?

Baca juga artikel lainnya

Cari Artikel

Layanan Whello

  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa SEO
  • Google Ads
  • Facebook Ads
  • Instagram Ads
  • Copywriting
  • Jasa Pembuatan Aplikasi

Subscribe Newsletter Whello Gratis

Dapatkan promo eksklusif dan konten menarik langsung di emailmu.

Image

Over Giras Utomo

SEA Specialist

Kenalin aku Giras Utomo, SEA Specialist di Whello yang jago banget nyusun strategi iklan biar bisnis klien bisa tumbuh maksimal. Yuk belajar iklan!

Lees meer over Giras